Sekresi yang berlebihan secara primer dari hormon tiroid aktif.
Penyakit Graves
Umumnya dianggap sebagai penyakit otoimun sistemik dengan tirotoksikosis, eksoftalmus, dan miksedema pretibialis. Tiroid membesar secara difus, permukaannya halus/licin, hiperplastik secara mikroskopik, dengan epitel kolumnar dan koloid minimal.
Toksik multinodular goiter
Biasanya tumpang tindih dengan nontoksik multinodular goiter yang sudah berlangsung lama. Nodul terdiri dari set-set besar tak beraturan dan koloid yang sedikit. Bersifat otonom, tak tergantung dari TSH.
Adenoma toksik
Tumor folikuler yang tak tergantung TSH.
Manifestasi klinis
Tidak tahan panas, peningkatan keringat dan rasa haus, berat badan menurun dengan meningkatnya nafsu makan. Eksitabilitas, gelisah, hiperkinesia dan ketidakstabilan emosi, insomnia, kelemahan otot-otot proksimal, tremor jari-jari yang ekstensi dan abduksi, refleks tendon dalam yang hiperaktif. Kulit hangat, lembab, merah, rambut halus dan rontok, menstruasi tidak ada atau sedikit. Diare. Pada pasien lanjut usia: takikardi, fibrilasi atrium yang sering, dan respons yang buruk terhadap digitalis.
Penyakit Graves
Paling umum pada orang-orang muda, rasio pria:wanita 1:6, kelenjar membesar, halus, dan bruit terdengar.
Tanda-tanda mata minimal sampai berat: (1) spasme kelopak mata atas dengan retraksi dan gerakan kelopak mata yang lamban, (2) oftalmoplegia eksterna, (3) eksoftalmus dengan proptosis, (4) pembengkakan supraorbital dan infraorbital, (5) kongesti dan edema, tanda dari keadaan yang berat.
Toksik multinodular goiter
Biasanya setelah usia 50 tahun, beberapa nodul yang dapat dipalpasi. Eksoftalmus jarang.
Adenoma toksik
Usia 30-50 tahun. Riwayat adanya massa yang tumbuhnya lambat; tirotoksikosis tidak lazim, kecuali jika lesi berdiameter 3 cm.
Penemuan diagnostik Kadar T4 dan/atau T3 dan indcks tiroksin bebas (FTI) meningkat.
Penyakit Graves Goiter difus dengan eksoftalmus dan peningkatan fungsi tiroid adalah diagnostik. Ambilan yodium radioaktif 45% sampai 90%. Uji supresi T3 dapat dipakai; menurun 50% atau kurang adalah diagnostik.
Toksik multinodular goiter dan adenoma toksik Ambilan RAI 40% sampai 55%. Sken memperlihatkan area panas tunggal atau multipel yang berhubungan dengan nodul yang dapat dipalpasi.
Terapi
Obat-obat antitiroid Propiltiourasil (PTU) dan metimazol (Tapazole). Tidak berpengaruh pada penyakit yang mendasari. Kadar T4 dan/atau T3 membantu dalam penilaian respon terhadap terapi. Obati penyakit Graves dengan harapan bahwa remisi alami akan terjadi setelah pasien menjadi eutiroid. Kurang dari 40% mengalami remisi yang nyata jangka lama. Untuk pasien dimana terjadi tirotoksikosis kembali, atau pasien yang tidak mengalami komplikasi disarankan, terapi dengan RAI atau pembedahan.
Yodium radioaktif Dosis 1311 diseleksi untuk mendapatkan 8500 rad pada tiroid; 20% membutuhkan dosis kedua. Cara ini menghindari operasi dengan komplikasi yang jarang terjadi dan biaya yang lebih rendah. Kerugian: Dibutuhkan waktu yang lama untuk mengendalikan penyakit, insiden yang tinggi dari miksedema permanen, dan perkembangan dari nodul. Risiko abnormalitas genetik setelah terapi radioyodium adalah minimal. Strategi kedua adalah RAI dosis tinggi, yang diikuti dengan penggantian tiroid.


