WELCOME TO DOCTOR'S FILES - HEALTHY INSIDE

HEALTHY IS OUR SOUL, UN-IDENTIFIED THINKS ARE INSIDE OUR BODY, LEARN OUR SELF, HEAL EACH OTHER , MAKE A HEALTHY LIFE , KEEP ENVIRONMENT , AND STAY BE THE NUMBER ONE WITH OUR HEALTHY , SUCCES EXPECTED BY YOUR HEALTHY .

PROSEDUR PERSALINAN DALAM AIR TANPA RASA SAKIT

Tuesday, July 12, 2011

Prosedur persalinan di dalam air

Baik di Indonesia maupun di negara lain, belum ada standar baku persalinan di dalam air saat ini, standar baku baru digodok oleh The Royal College of Midwives dan The Royal College of Obstetricians. Keduanya lembaga pendidikan bidan dan ginekolog di Inggris. Karena belum ada standar baku, tiap rumah sakit yang menyediakan jasa persalinan di dalam air memiliki tata cara sendiri berdasarkan data dan literatur yang Mereka miliki. Seberapa ketat atau longgar tata cara tersebut tergantung dari pengalaman dan tingkat percaya diri pihak rumah sakit melaksanakan layanan ini.
Persalinan di dalam air dibedakan menjadi dua. Pertama, kolam air digunakan sepanjang persalinan. Untuk itu, syarat yang harus dipenuhi ibu sebagai berikut:
- Ibu hanya melahirkan satu bayi.
- Usia kehamilan tidak kurang dari 37 minggu atau bukan persalinan prematur.
- Persalinan normal dan spontan, tanpa induksi.
- Tekanan darah ibu normal.
- Bayi sehat dan normal berdasarkan pemeriksaan USG.
Kedua, jika ibu akan melahirkan bayi kembar, posisi bayi sungsang, riwayat persallnan sulit, atau riwayat persalinan caesarian, kolam air banyak digunakan untuk mengatasi rasa sakit selama persalinan tahap pertama. Namun, ibu tetap, mengeluarkan bayi di darat.
Temperatur dalam air 35–37,5°C. Dengan demlkian, air tidak terlalu panas dan tidak membahayakan. Petugas medis akan mengecek suhu air secara berkala. Jika ibu meminjam kolam persalinan luar rumah sakit, pastikan perusahaan yang meminjamkan menyertakan termometer air. Meskipun berendam di air tetap akan mengeluarkan energi dan keringat. Oler karena itu, minumlah air secara teratur. Setiap saat ibu keluar dari bungkus tubuh dengan handuk besar yang hangat untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat.
Dengan bersalin air, bukan berarti bayi tidak dimonitor. Bayi tetap dimonitor menggunakan alat waterproof atau tahan air misalnya waterproof sonicaid atau aqua doppler untuk memantau detak jantung bayi setiap setengah hingga satu jam pada persalinan tahap pertama dan semakin sering pada persalinan pada tahap berikutnya. Mungkin petugas medis meminta ibu menaikkan kandungan ke permukaan air saat memasang snicaid. Jika ditemukan masalah pada bayi, mungkin petugas medis meminta ibu keluar kolam. Biasanya, di dekat kolam tersedia ranjang pemeriksaan. Jika ternyata bayi tidak bermasalah, ibu dapat kembali ke kolam.
Ibu juga mendapat pemeriksaan berkala. Petugas medis mengecek kemajuan persalinan dengan jalan mengamati, memeriksa warna kulit, berbicara dengan ibu, dan melihat kondisi ibu umumnya. Petugas medis juga mengecek tekanan darah dan suhu tubuh. Pemeriksaan dalam dilakukan jika perlu.
Saat tiba waktu mengejan, secara prinsip prosesnya sama dengan di darat. Ibu dibimbing untuk mengejan. Saat bayi keluar, air mendorongnya dengan lembut muncul ke permukaan dalam hitungan detik sehingga dapat diraih tangan ibu.
Pustaka
Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit Oleh Bonny D. & Mila Meilasari

SUPPORTED BY :