Menegakkan diagnosis kematian otak
Kriteria untuk menegakkan diagnosis kematian otak sebelum penghentian penyelamatan jiwa dan kemungkinan menjadi donor transplantasi organ. Kriteria dan tindakan yang digariskan di bawah umumnya diterima oleh profesi kedokteran dan hukum di Inggris, walaupun beberapa praktisi masih memiliki keberatan. Patut dicatat bahwa tes-tes tersebut terutama untuk kematian “batang otak” dan beberapa aktivitas residual elektroensefalografik abnormal tidak semuanya dicakup di sini.Prakondisi
1. Diagnosis kematian otak tidak boleh dibuat sebelum sekurang-kurangnya 6 jam setelah timbulnya koma, atau pada kasus koma setelah henti jantung, sekurang-kurangnya 24 jam setelah perbaikan sirkulasi.
2. Diagnosis kematian otak harus dibuat oleh dua orang dokter senior (biasanya dua orang konsulen atau seorang konsulen dan Pencatat Senior di Inggris), baik secara terpisah maupun bersama-sama pada sekurang-kurangnya dua kejadian pada selang waktu sekurang-kurangnya dua jam antara pemeriksaan pertama dan kedua.
3. Tidak boleh ada keraguan tentang keadaannya atau keadaan yang disebabkan oleh koma.
4. Penyebab koma yang reversibel harus disingkirkan; pada kadar obat penekan organ tertentu, pengaruh relaksan otot, hipotermia kurang dari 35°C, dan gangguan metabolik atau endokrin.
Uji fungsi batang otak yang berhenti:
Jawaban terhadap semua pertanyaan berikut harus “Tidak”.
1. Apakah pupil bereaksi terhadap cahaya?
2. Apakah terdapat refleks kornea?
3. Apakah mata bergerakselama atau setelah uji kalori? Uji ini meliputi pemeriksaan pertama telinga untuk memastikan apakah ada serumen, dan singkirkanlah serumen jika perlu, lalu alirkan air es dengan semprit ke dalamnya.
4. Apakah terdapat reaksi motorik disepanjang daerah nervus kranialis sebagai jawaban terhadap rangsang nyeri di wajah, ekstremitas, dan tubuh?
5. Apakah terdapat refleks menolak jika kateter dimasukkan melalui hidung atau mulut ke dalam faring?
6. Apakah terdapat refleks batuk jika kateter dimasukkan ke dalam saluran pernapasan bagian bawah melalui pipa trakea?
7. Apakah penderita telah apnea secara lengkap, ketika tekanan karbon dioksida arteri dinaikkan melampaui 7 kPa? Contoh darah arteri harus diambil, dan jika perlu karbon dioksida dimasukkan ke dalam percabangan saluran napas melalui kateter sampai PaCO2 mencapai batas yang di harapkan.
Pustaka
Anestesiologi


