WELCOME TO DOCTOR'S FILES - HEALTHY INSIDE

HEALTHY IS OUR SOUL, UN-IDENTIFIED THINKS ARE INSIDE OUR BODY, LEARN OUR SELF, HEAL EACH OTHER , MAKE A HEALTHY LIFE , KEEP ENVIRONMENT , AND STAY BE THE NUMBER ONE WITH OUR HEALTHY , SUCCES EXPECTED BY YOUR HEALTHY .

Penanggulangan Keracunan Tempe dan Oncom

Monday, July 11, 2011


Tempe dibuat dan kedelai, sedangkan oncom dibuat dan ampas sisa perasan kedelai atau kacang tanah. Kedua bahan makanan ini dapat tercemar bakteri atau jamur yang berbahaya bagi pencernaan manusia. Ada sejenis jamur Aspergillus flavus penghasil racun alfatoksin yang mampu mengganggu selaput lendir usus halus. Dalam proses pembuatannya, tempe dan oncom dapat terkontaminasi bakteri Pseudomonas. Kontaminasi ini akan memecah lemak dan menghasilkan enzim yang menghidrolisasi lemak darah menjadi asam lemak yang mampu mengeluarkan toksoflavin.
Zat ini sangat kuat meracuni orang yang memakannya. Binatangpun dapat mati oleh racun ini. Pada awal terjadinya keracunan, akan terlihat peningkatan kadar gula darah (hiperglikemi) yang perlahan-lahan menurun menjadi hipoglikemi. Hal ini disebabkan racun bekerja sedikit demi sedikit dan terjadi akumulasi yang mengakibatkan kematian, karena kadar gula darah menurun hingga titik yang sangat rendah.Gejala keracunan tempe dan oncom dapat berupa muntah-mumtah, diare, lemah, kepala pusing, kejang, banyak mengeluarkan keringat, dan pingsan.
Jika tidak segera mendapatkan pertolongan, korban dapat meninggal dunia. Setelah ditangani, kasus ini menyisakan gejala diare yang jika dibiarkan akan menjadi diare kronis. Karena itu, diare pada keracunan harus segera ditanggulangi. Pencegahan yang harus dilakukan adalah sebelum dikonsumsi, tempe atau oncom sebaiknya dijemur dulu di bawah terik matahari selama beberapa jam (lebih dan 3 jam) untuk menghilangkan racun toksoflavin-nya.

SUPPORTED BY :