Penelitian Universitas Yale bukan mengada-ada karena memang PPA bekerja dengan jalan mempersempit pembuluh darah pada penderita flu, sehingga ingus tidak meleleh. Pada mereka yang terobsesi dengan bentuk tubuh indah nan ramping, PPA berfungsi menekan nafsu makan.
Karena fungsinya menekan pembuluh darah, pengaruh PPA bisa sangat luas. Bukankah pembuluh darah ada di sekujur tubuh? Yang paling parah tentu jika penyempitan pembuluh darah terjadi di otak. Akibat yang akan timbul adalah pecahnya pembuluh darah (hemoragik).
Meski mengerikan, tetapi masyarakat tidak perlu terlalu cemas. Sebab, kandungan PPA dalam obat-obatan di Indonesia tidak terlalu tinggi. Sebagian obat-obatan yang tadinya menggunakan PPA juga sudah digantikan dengan bahan kimia yang lebih aman. Ini berbeda dengan kondisi di Amerika Serikat yang tingkat konsumsinya tergolong tinggi. Lagi pula, pengaruh buruk PPA akan efektif jika penggunaannya dilakukan dalam jangka waktu lama dan terus-menerus.
Terlepas dari faktor mayor atau minor sebagai penyebabnya, stroke tetap penting dihindari dengan mengingat risiko kematian yang ditimbulkannya. Apalagi, negara kita secara medis belum sepenuhnya menggunakan teknologi yang bisa mengatasi masalah ini, dan secara ekonomi belum bisa menjangkau masyarakat luas. Maka itu, menjaga kondisi kesehatan tetap menjadi pilihan terbaik. Dokter selalu menyarankan agar kita selalu menjaga kebiasaan baik. Beberapa saran yang penting dilakukan agar terhindar dari serangan stroke dapat dijelaskan di bawah.


